NGAPEM GEDHEN RUWAHAN BERSAMA DI RT 01 RW 01 MUJA MUJU
Ruwahan berasal dari kata Ruwah, nama Jawa untuk bulan kedelapan dalam kalender Islam, Sya’ban, tetapi masih berasal dari bahasa Arab ruh (jamak: arwah), yang berarti jiwa atau roh. Seperti dilihat dari penamaannya, orang Jawa menandai bulan Sya’ban sebagai waktu yang diperuntukkan bagi ritual khusus untuk mengingat kematian, suatu praktik yang berakar dalam budaya Jawa. Tradisi ruwahan juga merupakan sebuah tradisi dari wujud rasa syukur kepada Allah SWT, yang dilaksanakan pada bulan Ruwah, tepatnya di antara tanggal 10-20 hijriyah dalam kalender hijriyah serta ungkapan rasa sukacita memasuki ibadah puasa pada bulan Ramadhan. Pada bulan Ruwah, banyak masyarakat saling memberi dan menerima hantaran. Biasanya, isi hantaran di Jawa tidak meninggalkan tiga sajian makanan, yakni, ketan, kolak dan apem. Makna dari ketiga makanan tersebut adalah sebagai berikut. Ketan merupakan lafal orang Jawa dalam menyebut Khotan. Dalam bahasa Arab, dalam kata tersebut bermakna kesalahan. Adanya ketan dalam upacara ini mengisyaratkan bahwa para keluarga yang datang untuk nyadran melakukan permohonan maaf atas kesalahan para leluhurnya. Dan ketan yang lengket merupakan simbol yang menguatkan tali silaturahmi. Kolak berasal dari khologo dan dari kata tersebut terbentuk kata kholiq atau khaliq. Dengan demikian, kolak itu sendiri bermakna bahwa para pelaku nyadran didekatkan pada Sang Khaliq. Harapan yang sama juga dimohonkan untuk para leluhur mereka. Kolak yang manis dan bersantan, maksudnya mengajak persaudaraan bisa lebih dewasa dan barokah kemanisan. Sedangkan apem berasal dari bahasa Arab Affum atau Alwan, yang berarti permintaan maaf baik untuk diri sendiri maupun untuk keluarga yang meninggal. Serta kebulatan tekad untuk memohon perlindungan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Tradisi ini mengajarkan masyarakatnya untuk selalu berbagi dengan apa yang dimilikinya, mempererat tali silaturrahim, serta memberikan pelajaran indahnya kebersamaan dan kerukunan hidup.
Warga RT 01 RW 01 Muja Muju menyelenggarakan tradisi ruwahan dengan tema “Ngapem Gedhen Ruwahan Bersama” pada hari Sabtu tanggal 19 Maret 2022. Sumber dana diperoleh dari iuran setiap Kepala Keluarga dan dana dari kas RT. Hantaran dibuat bersama- sama oleh Ibu Ibu PKK RT 01. Setelah hantaran siap, warga bersama sama berdoa dan setelah acara doa, hantaran dibagikan ke warga. Misi dari kegiatan ini adalah melestarikan budaya dan kebersamaan di lingkungan RT 01 RW 01 Muja Muju.