PEMBENTUKAN KEPENGURUSAN “SUNDAY MORNING KERTO”

“Sunday Morning” adalah sebuah istilah yang pada awalnya untuk menyebut pasar dadakan yang berlokasi di sekitar kampus Universitas Gadjah Mada yang akrab disebut pasar “SunMor”. Keberadaan dari pasar ini awalnya karena lokasi disekitar Graha Sabha Pramana (GSP)UGM setiap minggu pagi sering dimanfaatkan masyarakat Yogyakarta untuk melakukan aktivitas olahraga seperti jogging, bersepeda, sepakbola, skipping maupun hanya bermain-main dan berjalan-jalan pagi. Fenomena tersebut kemudian dimanfaatkan pleh para pelaku bisnis untuk menjajakan dagangan mereka setiap minggu pagi mulai pukul 05.00 - 12.00 WIB. Semula pedagang yang menjajakan dagangannya didominasi oleh pedagang kuliner yang berharap setelah berolahraga orang-orang kemudian langsung membeli makan pagi untuk sarapan. Namun dalam perkembangannya, saat ini tidak hanya kuliner yang ditawarkan tetapi berkembang mulai dari pedagang pakaian, mainan, peralatan kebutuhan sehari-hari sampai pernak pernik dan merchandise. Pengunjung yang datang di lokasi ini sangat bervariasi, tidak hanya ibu-ibu yang berbelanja tetapi justru banyak pemuda pemudi yang turut meramaikan meskipun mereka tidak sedang berolahraga. Bahkan tidak jarang keluarga mengajak anak-anaknya bermain serta rekreasi di area pasar “SunMor” tersebut.

Kegiatan ini menjadi inspirasi bagi sejumlah warga masyarakat Muja Muju. Ada beberapa faktor pendukung yang memperkuat inspirasi ini, yang pertama adalah adanya kegiatan bersepeda atau gowes yang menjadi hobby bagi masyarakat. Dengan adanya kegiatan gowes inilah diharapkan setelah gowes atau ketika dalam perjalanan gowes, para pelaku kegiatan gowes dapat beristirahat di lokasi pasar “SunMor”. Disinilah diharapkan terjadi proses jual beli antara penjual dan para pelaku gowes, sehingga program ini dapat memberdayakan dan meningkatkan ekonomi masyarakat. Faktor yang kedua adalah adanya ibu-ibu yang mempunyai usaha pembuatan dan penjualan makanan kecil. Pada awalnya usaha tersebut digunakan PAUD untuk memberi insentif bagi para pengajar PAUD. Usaha tersebut berkembang hingga menampung produksi dari ibu-ibu rumah tangga di wilayah Muja Muja. Atas inisiasi Ketua RW 09,  para warga yang mempunyai inisiatif membentuk kegiatan “SunMor Kerto” dikumpulkan. Dengan bantuan dari Kelurahan Muja Muju, mereka mengajukan proposal untuk meraih bantuan Corporate Social Responsibility (CSR) dari PT. Sarihusada Generasi Mahardika (SGM). PT. SGM menyambut baik program tersebut dengan menunjuk Syncore Indonesia sebagai pendamping kegiatan “SunMor Kerto”.

Pada hari Selasa tanggal 12 April 2022 pukul 08.30 WIB bertempat di Ruang Rapat Shinta Kelurahan Muja Muju diselenggarakan Rapat Koordinasi Pembentukan pasar “SunMor Kerto”. Lokasi kegiatan yang ditentukan adalah di sepanjang jalan Kerto, RW 09 Muja Muju. Pada pertemuan ini telah terbentuk susunan organisasi dengan Ketua I Saudara Wildan, Ketua II Ibu Etty dan Bapak Suyadi sebagai Wakil Ketua. Untuk pengurus yang lain akan dipenuhi setelah Syncore Indonesia menyelesaikan observasinya yang meliputi apa yang dibutuhkan, bagaimana prosedurnya, apakah perlu legalitas atau tidak dan sebagainya. Rapat ditutup pukul 10.45 WIB.