LITERASI BUDAYA : PAWIYATAN AKSARA DI KAMPUNG MILIRAN KOTA YOGYAKARTA
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, budaya (culture) diartikan sebagai: pikiran, adat istiadat, sesuatu yang sudah berkembang, sesuatu yang sudah menjadi kebiasaan yang sukar diubah. Dalam pemakaian sehari-hari, orang biasanya mensinonimkan pengertian budaya dengan tradisi. Literasi Budaya adalah pengetahuan dan kecakapan dalam memahami dan bersikap terhadap kebudayaan Indonesia sebagai identitas bangsa.
Salah satu produk budaya adalah aksara. Aksara atau sistem penulisan adalah suatu sistem simbol visual yang tertera pada media (kertas, batu, kayu, kulit, daun dll) yang berfungsi untuk mengungkapkan unsur-unsur ekspresif dalam suatu bahasa. Aksara berasal dari Bahasa Sanskerta. Ada dua arti dari aksara, arti yang pertama adalah huruf/bunyi/vocal. Sedangkan arti yang kedua berasal dari kata a dan ksara, a berarti tidak dan ksara berarti termusnahkan, sehingga aksara berarti tidak termusnahkan. Aksara dikatakan sebagai sesuatu yang tidak termusnahkan atau kekal karena fungsinya dalam pendokumentasian suatu peristiwa dalam bentuk symbol/tulisan sehingga masyarakat mengetahui kejadian-kejadian di masa lalu.
Salah satu aksara dari masa lalu yang masih bisa dijumpai adalah aksara Hanacaraka dari Jawa. Aksara ini adalah bukti bahwa Bangsa Indonesia khususnya yang hidup di Pulau Jawa dan sekitarnya adalah bangsa yang berbudaya tinggi, karena aksara ini biasanya digunakan untuk menulis cerita-cerita (serat), catatan sejarah (babat), tembang kuno (kakawin) ataupun ramalan (primbon). Bentuk aksara dan seni pembuatannya-pun menjadi suatu peninggalan yang patut untuk dilestarikan. Upaya pelestarian Aksara Jawa ini sedang diupayakan oleh pemerintah. Pemerintah Kota Yogyakarta melalui Dinas Kebudayaan/ Kundha Kabudayan melakukan pelatihan menulis huruf Hanacaraka yang dikemas dalam program Pawiyatan Aksara.
Kampung Miliran Kelurahan Muja Muju adalah salah satu kampung yang menjadi tempat Pawiyatan Aksara tersebut. Pada hari Sabtu dan Minggu tanggal 2 -3 Maret 2024, bertempat di Balai Kampung Miliran, diselenggarakanlah Pawiyatan Aksara . Dikoordinir oleh Bapak Tri Harummurti, S. Pd, kegiatan ini diikuti oleh 24 orang dengan 3 pengajar dari Dinas Kebudayaan/ Kundha Kabudayan Kota Yogyakarta. Selain tenaga pengajar, Dinas Kebudayaan/ Kundha Kabudayan memberikan bantuan berupa 30 buku ajar , 24 set alat tulis dan fasilitasi snack serta makan siang. Acara berlangsung selama dua jam setiap harinya, dimulai dari pukul 10.00 WIB dan selesai pada pukul 12.00 WIB.