INKLUSI DIGITAL UNTUK MARKETING INDUSTRI KREATIF DI KAMPUNG MUJA MUJU

Industri kreatif didefinisikan sebagai industri yang berasal dari pemanfaatan kreativitas, ketrampilan serta bakat individu untuk menciptakan kesejahteraan serta lapangan pekerjaan melalui penciptaan dan pemanfaatan daya kreasi dan daya cipta individu tersebut. Ada 14 subsektor industri kreatif yaitu : periklanan, arsitektur, pasar barang seni, kerajinan, desain, fashion ,video/film/ fotografi, permainan interkatif, musik, seni pertunjukan, penerbitan dan percetakan, layanan komputer piranti lunak, telivisi dan radio, riset dan pengembangan. Industri kreatif di Indonesia memiliki peran besar dalam pembangunan ekonomi, terbukti kontribusi pada pendapatan domestik bruto rata-rata 7,8 persen per tahun dan menyerap tenaga kerja sekitar 7,4 juta orang.

Era revolusi industri 4.0 ditandai dengan perkembangan teknologi internet (interconected network) yang dapat dioperasikan oleh setiap orang di dunia ini. Internet memungkinkan individu untuk berkomunikasi dan menyampaikan informasi tanpa adanya halangan ruang dan waktu, ditambah dengan fiturnya yang sangat mudah digunakan. Di Indonesia, perkembangan internet dan penggunanya terus bertambah dari tahun ke tahun. Bahkan akhir-akhir ini pengguna internet di Indonesia mengalami lonjakan jumlah yang luar biasa hingga menyentuh angka 171,77 juta jiwa . Angka tersebut bagi pebisnis pengguna internet tersebut merupakan peluang bagus untuk bisnis dengan menggunakan metode digital marketing.

Digital Marketing adalah pemasaran produk atau layanan yang menggunakan teknologi digital, terutama di Internet, namun juga mencakup ponsel, display advertising, dan media digital lainnya . Perkembangan digital marketing sejak tahun 1990an dan 2000an telah mengubah cara, merek dan bisnis menggunakan teknologi untuk pemasaran). Di era digital saat ini berbagai perencanaan baik pemasaran ataupun aktivitas belanja untuk memenuhi kehidupan sehari-hari kebanyakan orang sudah menggunakan perangkat digital daripada mengunjungi toko fisik secara langsung, sehingga banyak perusahaan atau bisnis personal beralih fungsi dari teknik pemasaran konvensional menjadi pemasaran digital dikarenakan lebih efisien dan tepat sasaran. Metode pemasaran digital seperti optimasi mesin pencari (SEO), pemasaran mesin pencari (SEM), content marketing, influencer marketing, content automation, pemasaran berbasis data, ecommerce marketing, social media marketing, social media optimization, e-mail direct marketing, iklan bergambar, e-book, etc menjadi lebih umum dalam teknologi .

Idealnya, di era revolusi industri saat ini, pelaku industri kreatif dapat memasarkan sendiri produknya. Berbagai start-up dan aplikasi bermunculan untuk membantu pelaku industri kreatif dalam memasarkan produknya, namun hal tersebu tidak efektif karena masih banyak pelaku industri kreatif yang kurang melek teknologi. Demikian halnya dengan upaya pengembangan ekonomi dan bisnis industri kreatif di kampung Muja Muju, kelurahan Muja Muju, Kemantren Umbulharjo, Kota Yogyakarta, salah satu kendalanya adalah kurangnya pemahaman pelaku industri kreatif akan teknologi digital.

Menyadari kendala tersebut, Balai Latihan Kerja dan Produktivitas DIY  melalui program Pelatihan Keterampilan Mobile Training Unit (MTU) menyelenggarakan Inklusi Digital Untuk Marketing Industri kreatif di kampung Muja Muju, kelurahan Muja Muju, Kemantren Umbulharjo, Kota Yogyakarta. Di program ini, para pelaku industri kreatif tanpa memandang strata pendidikan dilatih menggunakan perangkat digital  sebagai sarana memasarkan produk industri kreatif mereka. Pelatihan tersebut dimulai pada hari Selasa tanggal 23 April 2024 di kampus Universitas Teknologi Yogyakarta. Sebanyak 2 orang pemateri mengisi pelatihan tersebur dengan diikuti  oleh 20 orang pelaku industri kreatif.