DUKUNGAN UNTUK PELATIHAN SENI BUDAYA DI KELURAHAN MUJA MUJU
Istilah seni berasal dari bahasa sansekerta yaitu sani yang berarti pemujaan, pelayanan, donasi, permintaan atau pencarian dengan hormat dan jujur. Seni adalah sesuatu yang menghasilkan keindahan dan kesenangan dengan melalui ekspresi jiwa manusia yang dituangkan melalui media seni dalam bentuk karya seni. Semua cabang seni (tari, musik, seni rupa, teater, dan sastra) memiliki nilai yang dapat ditransformasikan dalam kehidupan sehari hari. Atau sebaliknya. Di dalam seni terdapat simbol-simbol kehidupan yang memiliki makna mendalam tentang hakikat hidup. Tari dengan ekspresi gerak, musik dengan bunyi dan suara manusia, teater dengan ungkapan ekspresi gerak dan vokal, seni rupa dengan berbagai media visual - semuanya memiliki gaya dan aliran yang beragam - merupakan ungkapan ekspresi yang di dalamnya sarat dengan simbol. Kata budaya berasal dari bahasa sansekerta yakni buddhayah yang memiliki arti segala sesuatu yang berhubungan dengan akal dan budi manusia. Dari bentuk jamak budi dan daya yang berarti cinta, karsa, dan rasa. Hubungan budaya dan Kesenian mengacu pada nilai keindahan (estetika) yang berasal dari ekspresi hasrat manusia akan keindahan yang dinikmati dengan mata ataupun telinga. Sebagai makhluk yang mempunyai cita rasa tinggi, manusia menghasilkan berbagai corak kesenian mulai dari yang sederhana hingga perwujudan kesenian yang kompleks.
Kelurahan Muja Muju mendukung pengembangan seni budaya di wilayah Kelurahan Muja Muju. Salah satu upaya yang dilaksanakan adalah bantuan untuk latihan kesenian bagi kelompok seni yang telah ada. Bantuan tersebut berupa dana dari anggaran APBD yang digunakan untuk konsumsi latihan dan honor pelatih. Ada tiga jenis pelatihan seni budaya yang mendapat bantuan yaitu pelatihan musik keroncong, pelatihan musik hadroh dan pelatihan menari.
Musik keroncong adalah jenis permainan musik tradisional menggunakan tangga nada diatonik dengan iringan beberapa alat musik berdawai yang dimainkan dengan aturan tertentu sehingga menjadi ciri khas musik itu sendiri. Musik keroncong merupakan musik tradisional dengan tata nada dinamik, berbentuk vokal dengan iringan beberapa alat musik berdawai yang merupakan bentuk baku dari sebuah orkestra yang terdiri dari gitar melodi secara berkesinambungan dari awal hingga akhir permainan atau lagu, gitar pengiring, ukulele (cuk), dan cello yang bertugas sebagai pengganti bunyi kendang. Di Kelurahan Muja Muju pelatihan musik keroncong dilaksanakan di kediaman Ibu Yanti.
Hadroh adalah kesenian Islam yang didalamnya berisi sholawat Nabi Muhammad SAW untuk mensyiarkan ajaran agama Islam. Dalam pemaknaan bahasa, hadroh dapat dimaknai sebagai perkumpulan atau kelompok yang mana terdapat iringan rebanan dengan lantunan sholawat nabi. Dalam segi bahasa hadroh diambil dari kata Hadhoro-yudhiru-hadron-hadhoroton yang memiliki arti kehadiran. Di dalam hadroh memiliki mengharapkan kehadiran Rasulullah secara dhohir ataupun ma’nawi sehingga dalam kehidupan sehari – hari dapat memberikan penerapan ahklak yang sesuai anjuran Islam terhadap perilaku manusia. Kelurahan Muja Muju memiliki dua grup hadroh yaitu grup hadroh Ummahatul Mursyidin dari Kampung Balirejo dan grup hadroh Annisa dari Kampung Muja Muju. Kedua grup ini telah berpengalaman dalam pentas di panggung kesenian, bahkan untuk grup Annisa telah terupload di youtube.
Tari diartikan sebagai gerakan badan (tangan dan anggota tubuh lainnya) yang berirama, diiringi dengan bunyi-bunyian. Ada dua kelompok tari di Kelurahan Muja Muju yaitu kelompok tari Chandra Kasih dan kelompok tari Chandra Maya. Kelompok tari Chandra Kasih dari Kampung Miliran. Sebagai tempat berlatih kelompok tari Chandra Kasih adalah Balai Warga Miliran, sedangkan kelompok Chandra Maya berasal dari Kampung Muja Muju. Kelompok Chandra Maya telah memiliki channel youtube dengan nama Sanggar Chandramaya.