PELATIHAN TARI KELOMPOK CHANDRA MAYA MUJA MUJU

Makin maraknya budaya asing yang masuk, seperti bahasa, tari dan pakaian, merupakan ancaman besar bagi bangsa Indonesia. Permasalahan yang akan muncul nantinya adalah eksistensi nilai, moral dan karakter bangsa Indonesia. Derasnya pengaruh luar/asing, menjadikan pengembangan karakter melalui jalur pendidikan budi pekerti plus. Jalur pendidikan budi pekerti plus yakni dengan melibatkan aspek pengetahuan, perasaan, dan tindakan.

Pelatihan tari memiliki peranan dalam pembentukan pribadi atau mental yang selaras. Tari memfokuskan pada kebutuhan perkembangan emosional dan kecerdasan sosial. Kecerdasan emosional dicapai dengan cara mengaktualisasikan diri melalui gerak untuk itu dibutuhkan apresiasi seni yang baik dan kompetensi dalam mengekspresikannnya. Sedangkan kecerdasan sosial dapat dicapai dengan membina kerjasama baik dengan pelatih atau antar penari, ceria dan percaya diri.

Tari tradisional adalah suatu tarian yang berasal dari masyarakat daerah yang sudah turun temurun menjadi budaya masyarakat tersebut. Tari tradisional merupakan suatu hasil ekspresi hasrat manusia akan keindahan dengan latar belakang atau sistem budaya masyarakat pemilik kesenian tersebut. Dalam tari tradisional tersirat pesan dari masyarakatnya berupa pengetahuan, gagasan, kepercayaan, nilai dan norma. Tari Tradisional juga dibedakan lagi menjadi 3 bagian, yaitu tari klasik, tari folklasik (tari rakyat)  dan Tari Kreasi Baru

Kelompok Tari Chandra Maya menyadari hal tersebut. Untuk membentuk pribadi yang selaras dengan nilai-nilai dan budaya yang dianut bangsa Indonesia, kelompok ini berusaha menggali kekayaan budaya Indonesia melalui tari.  Hal tersebut diwujudkan dengan adannya pelatihan tari klasik bagi anggotanya.

Pada hari Senin tanggal 27 Mei 2024, bertempat di RW 11 Muja Muju, diselenggarakanlah pelatihan tari klasik oleh Kelompok tari Chandra Maya Muja Muju. Pelatihan ini mendapat sambutan dari masyarakat. Pelatihan ini diikuti oleh 16 orang peserta.