PELATIHAN PEMBUATAN KOMPOS DENGAN METODE BIOPORI DI RW 07 MUJA MUJU

Pupuk kompos sering didefinisikan sebagai suatu proses penguraian yang terjadi secara biologis dari senyawa-senyawa organik yang terjadi karena adanya kegiatan mikroorganisme yang bekerja pada suhu tertentu di dalam atau wadah tempat pengomposan berlangsung. Bahan pembuatan pupuk organik yang lebih dikenal dengan kompos, dapat memanfatkan sayuran sisa rumah tangga, daun-daunan, rumput, buah-buahan yg busuk, nasi, dan bahan lain yang bersifat organik. Bahan-bahan tersebut mudah didapat dan setiap hari di sekitar rumah warga. Pembuatan Lubang Resapan Biopori (LRB) menambah jumlah resapan air dan mendapatkan manfaat sampah. Kegunaan lubang biopori dibuat sebagai lubang resapan air (water saving) sehingga dapat mengurangi terjadinya genangan air yang berlebihan. LRB adalah sebuah lubang-lubang di dalam tanah yang terbentuk akibat berbagai aktifitas organisme biota tanah seperti: cacing tanah, perakaran tanaman, rayap dan fauna tanah lainnya. Lubang-lubang yang terbentuk akan terisi udara, dan akan menjadi tempat berlalunya air di dalam tanah. Lubang ini adalah sebagai metode alternatif untuk meresapkan air hujan dan mengolah sampah organik, sampah yang dimasukkan kedalam lubang akan memancing fauna-fauna di dalam tanah untuk membuat terowongan kecil sehingga air cepat meresap.

Kelurahan Muja Muju mengadakan program Pelatihan Pembuatan Kompos Melalui Pengolahan Sampah Organik Skala Rumah Tangga. Salah satu metode yang digunakan adalah metode menggunakan biopori. Pada hari Kamis tanggal 13 Juni 2024 bertempat di RW 07, diselenggarakanlah program Pelatihan Pembuatan Kompos Melalui Pengolahan Sampah Organik Skala Rumah Tangga dengan metode menggunakan biopori. Pelatihan tersebut diikuti oleh 35 orang peserta.