PELATIHAN MASYARAKAT TANGGAP BENCANA

Indonesia merupakan wilayah yang rawan bencana. Hal tersebut dilatarbelakangi suatu realita bahwa Indonesia dikelilingi oleh tiga lempeng tektonik aktif, deretan gunungapi aktif bagian dari ring of fire dan letak geografis yang dilewati garis khatulistiwa. Kondisi geologis, geografis, hidrologis, ini juga mempengaruhi kondisi demografis dan sosiologis yang menjadikannya rawan terhadap bencana, baik bencana alam, non-alam, maupun bencana sosial. Bencana telah menghancurkan hasil-hasil pembangunan yang diperoleh dengan susah payah. Dana yang digunakan untuk tanggap darurat dan pemulihan pasca bencana juga telah mengurangi anggaran yang seharusnya dapat dimanfaatkan untuk pembangunan nasional dan program-program pemberantasan kemiskinan. Jika terjadi bencana, masyarakat miskin dan kaum marjinal yang tinggal di kawasan rawan akan menjadi pihak yang paling dirugikan, karena jumlah korban terbesar biasanya berasal dari kelompok ini dan pemiskinan yang ditimbulkan oleh bencana sebagian besar akan menimpa mereka. Bencana adalah krisis yang terjadi akibat adanya kerentanan disertai ketidakmampuan atau minimnya kapasitas masyarakat dalam mengantisipasi dan merespon sumber bencana. Besar kecilnya dampak suatu krisis tergantung pada kerentanan mereka yang mungkin terkena pengaruhnya. Kerentanan adalah hasil dari kesenjangan sosial, ekonomi dan politik yang terjadi secara kontekstual dan terus berubah dari waktu ke waktu.

Untuk menghadapi bencana dibutuhkan sikap, pemikiran dan perilaku tangguh sehingga dibutuhkan sebuah proses internalisasi antara pengetahuan dan pengalaman sehingga diharapkan timbul kesadaran tidak hanya pada sikap tetapi juga pemikiran dan perilaku. Kesiapsiagaan menjadi elemen penting sebagai bentuk tangguh menghadapi potensi bencana. Proses ketangguhan bencana itu sendiri merupakan kemampuan mandiri untuk beradaptasi dan untuk menghadapi berbagai potensi ancaman bencana, serta memulihkan diri dengan segera dari dampak bencana yang merugikan.

Sadar akan hal tersedut, BPBD DIY bekerjasama dengan Kelurahan Muja Muju menyelenggarakan “Pelatihan Masyarakat Tanggap Bencana”. Pelatihan ini diselenggarakan pada hari Rabu tanggal 9 Oktober 2024. Bertempat di restaurant Ingkung Grobog, Jl. Ipda Tut Harsono No.18, Muja Muju, Kec. Umbulharjo, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta, pelatihan dimulai pada pukul 13.00 hingga pukul 16.30 WIB. Bertindak sebagai narasumber adalah Ibu Dian Damayanti, S.ST dari BMKG .